Senin, 30 Maret 2009

Partai PDP Melakukan Kempanye dengan Pemijatan Gratis

Pada tanggal 29 maret Partai PDP mendapat jadwal kampaye di kota Yogyakarta. Partai PDP melakukan kempanye dengan melakukan pijat gratis di seputaran Malioboro tepat nya di lapangan parkir Abu Bakar Ali Malioboro. Partai PDP mendatangkan 6 pemijat professional untuk melakukan pemijatan secara gratis kepada msyarakat di seputaran Malioboro. Masyarakat yang mendatangi tempat pemijatan gratis yang di lakukan oleh Partai PDP adalah para tukang becak,pedagang asongan,para juru parker dan masyarakat yang lain. Masyarakat yang berada di sekitaran malioboro dapat datang ke tempat pemijatan gratis yang di adakan Partai PDP dengan maksud kempanye untuk mendapat kan simpatik dari masyarakat yang berada di sekitaran Malioboro. Dan juga untuk mensosialisasikan tentang tata cara pemilu pada tanggal 9 april mendatang dengan cara mencontreng bukan lagi dengan mencoblos gambar partai atau caleg lagi tetapi dengan cara mencontreng gambar partai atau caleg yang ada di surat suara. Kempanye yang di lakukan oleh Partai PDP di bilang sukses menarik masyarakat di sekitaran Malioboro untuk datang dalam pemijatan gratis tersebut.

Sabtu, 28 Maret 2009

Hard news Kampanye Partai Politik di Yogyakarta , Bagi – Bagi Uang

Yogyakarta, dalam kampanye yang dilaksanakan parpol akhir – akhir ini, masyarakat di iming – imingi sejumlah uang. Hanya dengan syarat ikut berpatisipasi dalam kampanye parpol tersebut.Dengan adanya hal ini banyak masyarakat memanfaatkan kegiatan ini. Fatma salah satu yang pernah menerima uang dari salah satu parpol mengatakan bahwa,”saya ikut kampanye di beri uang Rp 20.000,- ; ada juga di hari yang lain diberi uang Rp 15.000,-. Padahal dengan syarat memakai kaos dari parpol tersebut dan ikut dalam kampanye, akan diberikan uang. Serta ada beberapa orang dibawah umur pun diberi. Padahal belum mempunyai hak untuk memilih.
Begitu mudah partai poloitik tersebut menghambur – hamburkan uang hanya untuk hal – hal yang seharusnya tidak terjadi. Namun itulah kenyataan yang terjadi di lingkungan kita. Hanya dengan iming – iming uang mereka mudah menarik perhatian masyarakat. Dengan adanya hal tersebut menjadi keberuntungan tersendiri bagi masyarakat.( KUKUH TRI PRIYANI / 153070107 )

Soft News Banyak Partai, Mahasiswa Bingung Memilih

Yogyakarta, Dengan banyaknya papan kampanye yang memenuhi pinggiran jalan, berisikan misi dan visi masing – masing parpol, membuat banyak orang yang menjadi tidak peduli dengan keberadaan. Justru papan kampanye tersebut membuat pemandangan menjadi terganggu. Karena banyaknya parpol pada pemilihan tahun ini.Mia, mahasiswa angkatan 2005 bingung dalam menentukan pilihannnya.Ia berkata bahwa “ Dengan banyaknya parpol yang bermunculan, malah membuat bingung masyarakat,untuk menentukan pilihan yang terbaik”, maka jangan karena pengaruh iklan atau ikut – ikutan saja kita terpengaruh menentukan pilihan. Namun dengan memilih pemimpin yang berkompeten dalam segala bidang yang harus kita lihat. Untuk menuju suatu perubahan bersama agar menjadi lebih baik, sebagai generasi muda harus berani dan menggunkan hak sebagai pemilih untuk memilih dalam pemilihan umun tahun ini.
( KUKUH TRI PRIYANI / 153070107 )

Jumat, 27 Maret 2009

PKS Hadir Untuk Mensejahterakan Masyarakat

“Anggota legislatif dari PKS harus selalu mengawasi anggaran belanja kabupaten Sleman yang mencapai 1 triliun rupiah tiap tahun. Anggaran sebesar itu jika dimanfaatkan dengan baik, dapat mensejahterakan rakyat, dan bukan malah dikorupsi. Insyallah kader-kader PKS tidak korupsi,” juar Syafriel Haeba, juru kampanye PKS di hadapan pendukung PKS yang hadir dalam rapat umum di Lapangan Denggung, Sleman, Kamis (26/3).
Sementara itu calon anggota legislatif PKS untuk DPR RI, Agus Purnomo dalam orasi politik mengatakan PKS hadir untuk membangun masyarakat yang sejahtera dan bermartabat.
Rapat umum di Lapangan Denggung yang digelar PKS ini berlangsung semarak meskipun pada kesempatan kali ini tokoh PKS, Hidayat Nur Wakhid berhalangan hadir. Kampanye dimeriahkan dengan hiburan musik Nasyid dan posko pemeriksaan gratis.
(Isnan Fauzy-153070114)(STRAIGHT NEWS)

Ketika Wajah Caleg Mengotori Kota

Puluhan gambar wajah calon anggota DPR dan DPRD provinsi terpajang di pinggir jalan Babarsari, Yogyakarta. Daerah yang padat mahasiswa itu kini dipenuhi dengan gambar-gambar dan foto-foto caleg yang terkesan semrawut Ketika ditemui di Babarsari, Kamis (19/3), Mita, salah seorang mahasiswi UPN malah balik bertanya ketika melihat fenomena tersebut, “ Caleg itu berasal dari mana? Selama ini mereka ada dimana? Mengapa baru sekarang hadir ditengah rakyat dalam bentuk gambar?”
Kalau hadir melalui gambar, kata Mita lagi tentang foto-foto caleg tersebut, apa mereka akan mewakili aspirasi mahasiswa yang banyak bermukim didaerah Babarasari?
Senada dengan yang disampaikan Mita, Sunarto, salah satu pemilik kos-kosan di Kledokan, turut berkomentar, “Apakah DPR dan DPRD itu penting bagi rakyat? Ada juga DPD? Siapa lagi mereka itu? Apa tugas mereka bagi rakyat?
Melalui gambar tersebut, para caleg pada umumnya menampilkan wajah yang sangat santun, berpendidikan, ramah, jujur, dan bermoral. Tapi apakah karakter pribadi mereka sesungguhnya sudah terwakilkan pada gambar diri tersebut?

(Isnan Fauzy – 153070114)(soft news)

Kamis, 26 Maret 2009

23 motor untuk no.23

Yogyakarta (24/3) - Yogyakarta menjadi saksi kampanye terbesar sebuah partai besar,Golkar.Kampanye dengan tema "sekali layar terkembang,maju terus pantang mundur" ini diramaikan dengan orasi-orasi dari kader-kader Golkar Aburizal bakrie,Gusti cahyo selaku wakil dari Sri sultan Hamengkubuwono IX,dan Jend.Purn.Sumarsono selaku sekretaris Jenderal Golkar yang membakar semagat partisipan. Sri sultan Hamengkubuwono IX tidak diperbolehkan berkampanye di daerah Jawa melainkan di luar Jawa,jadi kehadiran Sri sultan Hamengkubuwono IX hanya diwakilkan oleh Gusti Cahyo selaku juru bicara kraton."Kraton harus ijin dulu ke mentri dalam negeri ,mungkin ada yang takut kalah kalau sultan berorasi" ujar Gusti cahyo.Partai yang lahir tahun 1964 ini,tidak dihadiri oleh Jusuf Kalla selaku ketua umum Golkar.Dikarenakan Jusuf Kalla menghadiri pelantikan Hakim Mahkamah Konstitusi di Jakarta.tapi hal ini tidak menyurutkan partisipan Golkar untuk ikut berpartisipasi.Partisipan pun makin bersemangat dengan munculnya Aburizal bakrie. "Partai Golkar memegang peranan penting dalam bantuan-bantuan untuk rakyat seperti BLT,PNPN-mandiri,program sekolah anak,dan masih banyak lagi" ujar Aburizal bakrie tak mau kalah. "Partai Golkar tidak memandang etnis,suku,dan ras. Semua suku ada,semua agama ada.Golkar partai terbuka,insya Allah seandainya Golkar menang,akan menangani masalah Daerah Istimewa Yogyakarta" janji Jend.Purn.Sumarsono. Dan diakhir acara adalah yang ditunggu-tunggu partisipan yaitu hiburan dari artis-artis ibukota dan pembagian 23 motor sesuai dengan no.23 untuk Golkar.(OKI)
Nama : Adevia oki damara
NIM : 153070167

Mega Datang Hujan Mengguyur Jogja

Sabtu tanggal 21 maret PDI Perjuangan melakukan kempanye di DIY. PDI Perjuangan mendapat kan jadwal kampaye di DIY pada tanggal 21 maret. Ketua umum nya datang ke yogyakarta yaitu Megawati Soekarno Putri untuk melakukan kempaye terbuka. Megawati datang ke lapangan denggung sekitar pukul 02.00 siang. Acara kampanye nya di pusat kan di lapangan denggung sleman. Di sana Megawati melakukan orasi untuk kepentingan kempanye PDI Perjuangan untuk memenangkan pemilu pada tanggal 9 april mendatang. Di lapangan denggung ribuan simpatisan PDI Perjuangan berkumpul untuk mendengarkan orasi Megawati. Walapun di lapangan denggung diguyur hujan deras waktu Megawati datang untuk melakukan kampanye ribuan simpatisan PDI Perjuangan tetap setia mendengarkan orasi Megawati. Para simpatisan PDI Perjuangan berdatangan dari penjuru DIY untuk mendengarkan orasi Megawati tersebut. Para caleg PDI Perjuangan juga datang untuk berkampenye untuk memperkenal kan diri meraka kepada simpatisa PDI Perjuangan supaya pada tanggal 9 april para simpatisan memilih mereka. Di lapangan denggung juga di isi hiburan musik untuk menghibur para simpatisan yang sudah datang ke lapangan denggung. Musik dangdut menjadi musik penghangat suasana di lapangan denggung pada saat itu hujan turun cukup deras. Yogyakarta menjadi lautan merah oleh para simpatisan PDI Perjuangan. Para simpatisan PDI Perjuangan memenungi jalan-jalan protrokol di yogyakarta untuk melakukan kampanye terbuka dengan berkeliling kota yogyakarta.

Setelah siang nya Megawati melakukan orasi di lapangan denggung malam hari nya Megawati melakukan pertemuan politik dengan Sri Sultan Hamengkubuono IX di kediaman Sri Sultan teraton dalem. Di sana dilakukan pertemuan politik untuk membahas kerja sama politik.

Rabu, 11 Maret 2009

Pentingnya Mengikuti Seminar

(Ratih Anggunnia Anjaya)

(153070085)

“Infotainment itu membodohi”, ujar Prof. S. Djuarsa Sendjaja Ph. D.yang merupakan ketua KPI pusat ketika diminta menjadi narasumber sebuah seminar yang diadakan di kampus II UPN “V” Yogyakarta. Panitia mematok Rp 50.000,- untuk biaya pendaftaran. Pentingnya mengikuti seminar adalah, kita menjadi tahu sesuatu yang sebelumnya belum kita ketahui. Selain menyampaikan ilmu kepada partisipant, beliau juga sering menyelipkan guyonan-guyonan yang akhirnya menghidupkan suasana karena pada awalnya suasana ruang seminar sangat membosankan. Anis Marlina, salah satu partisipant ketika diwawancarai mengatakan “saya sangat berkesan mengikuti seminar ini karena selain mendapat pengetahuan yang sebelumnya belum saya ketahui, saya dan semua partisipant menjadi terhibur dengan guyonan para narasumber, sehingga tidak sia-sia saya membayar Rp 50.000,- untuk mengikuti seminar” sambil tersenyum malu.



Selasa, 10 Maret 2009

Ikut Seminar,Mahasiswa Bosen

(KUKUH TRI PRIYANI 153070107)
Seminar yang diadakan UPN Yogyakarta,pada hari selasa pukul 10:00 WIB.Yang berisi tentang Jurnalisme Program Infotaiment.Dengan pembicara Prof.S.Djuarsa Sendjaja Ph.D.Cukup banyak mahasiswa yang ikut seminar tersebut dengan membayar Rp 50.000,00.
Seminar tersebut kurang menarik dan bosenin juga”kata Rizki Yunitha salah satu dari peserta seminar.Karena acaranya lama,tidak adanya hiburan serta apa yang dibahas kurang menarik.Namun tidak hanya itu saja vega yang ikut dalam seminar itu berkata “Seminarnya bikin ngantuk”.Mungkin karena materi yang dibahas tidak menarik serta monoton,yang membuat males mahasiswa yang ikut dalam seminar tersebut.
Seminar yang selesai pukul 13:00 Wib itu membuat mahasiswa kehausan karena dalam seminar minuman dan snack diberikan dipertengahan acara,Sehingga banyak peserta seminar tidak nyaman,akibat kehausan.Mungkin itu salah satu faktor yang membuat seminar bosenin.
Sehingga acara seminar bisa dikatakan kurang sukses,karena kurang nyamannya peserta seminar dalam mengikuti acara tersebut.Bahkan ada beberapa peserta merasa dengan membayar 50 ribu kurang sebanding dengan apa yang mereka dapat.
Dalam seminar , banyak yang dibahas tentang Jurnalisme Infotaiment “Berita atau hiburan semata”?.Banyaknya persepsi dari pembicara,Prof .S.Djuarsa Sendjaja Ph.D (ketua KPI pusat) berkata,”Infotaiment itu membodohi” namun disi lain”Infotaiment itu untuk menghibur”kata Erika Andriyani salah satu pembicara seminar tersebut.Sehingga dalam seminar tersebut ada berbagai hal yang berbeda pendapat.

Gosip = Tontonan Pembantu

Menurut Ketua KPI, Sasa Djuarsa Sadjaja dalam memberikan teorinya mengenai Jurnalisme program infotainment, gossip adalah ontonan pembantu. Maka dari itu para penikmat infotainment yang berpendidikan diharapkan untuk menonton tanyangan yang lebih bermanfaat dibandingkan tayangan gossip. Dalam taklshow jurnalistik yang bertema Junalistik Infotainment, Berita ataukah Sekedar Hiburan Semata, Selasa 10 Maret 2009. Pria berambut tipis ini mengatakan bahwa tayangan gossip sangat diminati pemirsa, dan itu terbukti dengan rating tanyangan gossip yang selalu tinggi dibanding dengan tanyangan lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa selera masyarakat Indonesia masih ‘Low Taste’.
Hal ini diperkuat oleh peran media televise yang begitu besar karena selalu mendramatisir setiap tayangan yang ada dalam infotainment. ‘memang masyarakat Indonesia saat ini senang dengan tayangan yang berbau dramatisasi dan sensual, padahal tanyangan itu lebih pantas ditonton oleh kalangan menengah kebawah yang tidak berpendidikan, seperti pembantu’ ujar Raldy Doy, Corporate Comunication TV One yang hadir sebagai salah satu pembicara di Talkshow kemarin.
(LISA NOVITA – 153070110)

Infotainment Bukanlah Jurnalisme

Selasa, 10 Maret 2009
Coorporate Communication TV One, Raldy Doy mengemukakan, Infotainment yang banyak kita jumpai baik di media cetak maupun elektronik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai suatu kerja Jurnalistik. Kerja jurnalistik adalah meliput hal-hal yang berbau politik, social, budaya, korupsi, dan sejenisnya, bukan membahas masalah pribadi seorang artis atau public figure.
”Infotainment hanyalah Info yang di tainment kan saja,” ujar lulusan UPN jurusan Geologi ini dalam Talkshow Jurnalistik bertajuk ”Jurnalisme Infotainment, Berita ataukah Hiburan Semata?” di Ruang Seminar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta, hari Selasa (10/3).
Acara yang menghadirkan narasumber Ketua KPI, Sasa Djuarsa, ex. Produser Pelaksana Silet RCTI, Erika Andriarini, dan Coorperate Communication TV One, Raldy Doy, ini merupakan rangkaian acara Communication Freak 2009 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) UPN “Veteran” Yogyakarta. Acara ini bertujuan untuk menyalurkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah kedalam fenomena-fenomena yang sedang marak ditengah masyarakat.
Lisa, salah satu peserta seminar mengatakan bahwa acara seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa seperti dirinya. Lebih lanjut mahasisiwi Jurusan Ilmu Komunikasi ini mengatakan bahwa dirinya bisa melihat dunia infotainment dan berita dalam konteks jurnalistik. “Sering-sering aja deh ngadain acara kaya’ gini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Panitia Communication Freak 2009, Adi, yang ditemui seusai seminar. Menurutnya, acara semacam ini sangat berguna bagi mahasiswa. Kita dapat bertukar pikiran dan sharing dengan para saksi ahli yang berkompeten dibidangnya.
(Isnan Fauzy – 153070114)

Infotainment masih menjadi primadona

Nama : Adevia oki damara
NIM : 153070167

Infotainment "low taste,kelas pembokat"

Pada tanggal 10 Maret 2009,Ruang Seminar UPN 'Veteran' Yogyakarta,kampus II Babarsari,ramai dikunjungi mahasiswa fisip khususnya jurusan ilmu komunikasi untuk mendengarkan talkshow tentang Jurnalisme Infotainment.Talkshow yang dimoderatori oleh salah satu dosen UPN 'Veteran' Yogyakarta Bapak Agung ini berlangsung selama 3 jam.Pembicara yang hadir dalam Talkshow ini adalah Bapak Sasa Djuarsa Sandjaja selaku ketua KPI,Raldy Doy selaku Corporate Communication TV One,dan Erika Andriarini selaku mantan produser pelaksana Silet di RCTI yang sekarang aktif sebagai produser pelaksana di Infotainment Ada Gosip.

Sempat terjadi saling sanggah antara Bapak Sasa Djuarsa Sandjaja selaku ketua KPI dengan mbak Erika selaku produser pelaksana Infotainment,ketika pak Sasa memberikan penjelasan slide tentang Jurnalisme yang baik dan tentang kehadiran Infotainment yang banyak digandrungi penonton TV walaupun Infotainment itu sendiri tidak mendidik."Tayangan-tayangan Infotainment yang banyak digandrungi pemirsa TV adalah tayangan low taste,kelas pembokat",sanggak pak Sasa. "Infotainment adalah info dari entertainment,dimana info tersebut adalah info yang menghibur dari para penghibur seperti artis.dan tidak semua info yang kami sajikan hanya berita tentang perselingkuhan artis ,tapi kami juga menyajikan prestasi artis yang bisa menjadi motivasi bagi pemirsa",sanggah balik mbak Erika.Pembicaraan semakin seru dengan pembahasan pak Raldy tentang pers dan dunia pertelevisian.

Talkshow pun semakin panas dengan dibukanya sesi tanya-jawab.Mahasiswa banyak memberikan pendapat dan pertanyaan seputar maraknya Infotainment yang tidak berkualitas tapi masih diminati.Talkshow yang diselenggarakan oleh UPN 'Veteran' Yogyakarta dalam Communication freak ini banyak mendapatkan respon yang positif baik dari mahasiswa fisip maupun dosen-dosen.Diakhir talkshow ,pak Raldy selaku Corporate Communication TV One memberikan kuis berhadiah sekaligus promosi suatu program baru TV One.Dari talkshow ini banyak memberikan pandangan dan pemikiran baru mahasiswa komunikasi mengenai jurnalistik.Dan mencairkan uneg-uneg mahasiswa mengenai pro-kontra Infotainment selama ini.(OKI)

Rabu, 04 Maret 2009

FASHIONISTA

Oleh : Ratih Anggunnia Anjaya (153070085)

FASHIONISTA


“Saya tidak puas hanya mendatangi satu butik saja, karena beda butik berbeda barang dan harganya pun bervariasi.” Ujar mahasiswi salah satu Universitas Swasta di Yogyakarta tersebut.”

YOGYAKARTA, CORETANKITA. Banyaknya butik yang semakin menjamur di sepanjang Jl. Babarsari membuat para mahasiswi tidak hanya mendatangi satu butik saja, tetapi semua butik sepanjang Jl. Babarsari didatanginya. Hal ini berdampak persaingan harga yang sangat kentara sekali antara butik satu dengan butik lainnya. Butik-butik lama yang sudah dikenal namanya oleh para konsumen cenderung mahal barangnya. Tetapi butik-butik yang baru buka tidak kalah ide, mereka memberikan discount (potongan harga) dan special price pada event-event tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk menarik konsumen agar kembali lagi ke butik tersebut.