Minggu, 31 Mei 2009

Artis masuk Senayan,memangnya panggung hiburan

Semrawut...mungkin kata-kata itu yang pas untuk sistem pemerintahan kita saat ini. Kenapa tidak, belum habis akal berpikir dengan KKN,Global warming,Kemiskinan yang merajalela.eh sudah ditambah saja dengan masuknya artis-artis ibukota ke kancah politik. Mau menjunjung aspirasi rakyat atau mencari aspek jangka panjang karena tidak laku lagi?

Pemilihan umum 2009-2014 ini, saya kira akan membenahi semua masalah-masalah negara tapi malah sebaliknya. Masuknya artis-artis ibukota adalah menjadi bukti rusaknya sistem pemerintahan kita. Demokrasi boleh-boleh saja tapi coba diperhatikan kemampuan mereka. Apa bisa Eko patrio, Mandra, Venna melinda membenahi masalah-masalah negara yang semakin hari semakin memburuk. Mau dibuat apa nanti dan dibawa kemana bangsa ini? Mau Salsa atau mau ngelawak di Senayan? Yang gelar doktor saja susah sekali memikirkan nasib bangsa, Bagaimana mereka? Siapa yang pantas disalahkan disini konstituen yaitu masyarakat kita yang bodoh atau calon-calon legislatif ini yang tidak tahu diri?
Adevia oki damara (153070167)

Minggu, 24 Mei 2009

Fenomena ngafe di kalangan mahasiswa (liputan malam)

Maraknya tongkrongan kafe kopi banyak digemari mahasiswa saat ini. Dari sekedar untuk menikmati kopi sampai tempat kumpul-kumpul pun dijadikan alasan. Fenomena malam ini tidak bisa kita pandang sebelah mata ,karena ternyata di balik ini ada kasus pelecehan seksual di dalamnya.

Menjamurnya kafe-kafe yang menawarkan segenap kenyamanan bagi penikmat kopi pun ditawarkan. Mulai dari view area persawahan yang damai sampai aneka kopi yang membuat pengunjung betah berlama-lama disana. Kebanyakan pengunjungnya pun adalah mahasiswa . "Saya mulai ngopi sejak saya jadi mahasiswa,biasalah untuk melepas penat",ujar Yudi salah seorang pengunjung setia kafe kopi. Tapi tahukah anda bahwa selain tempat ngopi dan nongkrong anak-anak muda,kafe kopi juga jadi tempat ajang mencari wanita "negatif". Pasti dari kita semua belum terlalu banyak yang menyadarinya. Hal ini dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebut saja Dody seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta yang pernah melakukan hal serupa. "Saya cuma traktir dia makan dan gombal-gombal sedikit,langsung saya ajak dia mau",ujarnya. Saya tidak bisa habis pikir cuma ditraktir makan sebuah harga diri seorang wanita. Mungkin bagi kita ini hal yang tidak masuk akal tapi kita tidak bisa berdiam diri melihat hal tidak senonoh itu terjadi. Saya tidak bisa menyalahkan sepihak saja tapi disini kedua belah pihak bersalah. Yang perempuan kenapa mau-mau saja diperlakukan seperti itu sedangkan yang laki-laki tidak menghargai seorang perempuan. Tapi yang saya heran fenomena ini kenapa kerap kali terjadi. Apakah hal ini bisa dijadikan kasus pelecehan seksual atau ini suatu bentuk kenakalan mahasiswa saat ini,wajib jadi renungan. (oki-153070167)(isnan fauzi 153070114)(kukuh tri priyani 153070107)(lisa novita 153070110)(Ratih anggunnia anjaya 153070085)

Rabu, 13 Mei 2009

Fenomena miras dan mentalitas aparat keamanan

Fenomena miras saat ini sudah merajalela di berbagai kalangan, baik dari kalangan biasa sampai mahasiswa. Tiap malam, entah di pertokoan maupun di depan Swalayan 24 jam dipenuhi oleh penikmat miras. Entah kenapa miras yang dahulu diharamkan atau tidak diterima dimasyarakat, kini menjadi barang halal konsumsi.  Ironisnya, Pemuda atau pemudi yang notabebe adalah mahasiswa atau pelajar itu lebih memilih menghabiskan sisa hari dengan minum minuman haram itu ketimbang belajar di rumah. Dan ironisnya lagi, Fenomena ini saya temukan di Yogyakarta, kota yang terkenal dengan kota pelajar. Kemana saja pihak berwajib selama ini? Apakah minum minuman keras dihalalkan di Yogyakarta?

          Pertanyaan-pertanyaan itu selalu muncul dalam benak saya,setelah melihat langsung fenomena ini. Seringkali muncul rasa iba, melihat para mahasiswa lebih suka menghabiskan malam hari dengan minum miras daripada menyelesaikan tugas kuliah di kost. Dan tidak jarang juga, saya merasa jengkel dengan tingkah laku mereka yang tidak sesuai dengan predikatnya sebagai mahasiswa. Bagaimana bangsa ini bisa bermartabat, kalau penerus atau generasi bangsanya itu sendiri tidak bermartabat? Bagaimana bangsa kita bisa beretika dan beradab, kalau penerusnya sendiri lebih suka minum minuman keras daripada memikirkan nasib bangsa? 

          Yang lebih ironis lagi, Fenomena nongkrong mahasiswa di muka umum ini sama sekali tidak direspon oleh aparat keamanan, buktinya mereka masih asik-asik saja melakukan rutinitas itu seolah-olah hal yang mereka lakukan itu benar. Padahal tidak sedikit terjadi perkelahian yang mengganggu masyarakat maupun pengunjung swalayan tersebut. Kemana saja aparat keamanan selama ini ? Apakah hal ini akan terus dibiarkan seperti ini? Saya berharap dengan adanya artikel ini ,pihak-pihak berwajib atau masyarakat yang peduli bisa menanggapi hal ini dengan serius. Kita sama-sama membangun masyarakat madani di tengah-tengah kita untuk bangsa yang lebih baik.(oki)

Artikel opini , Adevia oki damara (153070167)

Meneropong Fenomena Seks Bebas Mahasiswa

Banyaknya perguruan tinggi di kota-kota besar, seperti Yogyakarta, membuat usaha kos-kosan kian menjamur. Disatu sisi, kos-kosan sangat membantu bagi mahasiswa yang tinggal jauh dari kampus, mempunyai tempat tinggal sementara yang nyaman, layaknya rumah sendiri. Namun disisi lain, kos-kosan kerap kali disalah gunakan keberadaannya.
Ancaman pola hidup seks bebas di kalangan mahasiswa yang tinggal di kos-kosan khususnya di kota Yogyakarta berkembang semakin serius dengan makin longgarnya kontrol yang mereka terima. Sementara itu tingkat pengawasan dari pemilik kos maupun pihak orang tua semakin bertambah longgar sehingga makin banyak mahsiawa yang terjebak ke dalam pola hidup seks bebas karena berbagai pengaruh yang mereka terima, baik dari teman, Internet, dan pengaruh lingkungan secara umum.
Dalam hal ini, sekuat-kuatnya mental seseorang yang mungkin mengaku anti dengan seks bebas, namun ketika ia terus menerus diterpa dan mendapat godaan serta gaya hidup yang bebas, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi mahasiswa yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat.
Masalah ini mungkin bisa lebih efektif jika diatasi dengan kesadaran para induk semang untuk melakukan control serta pengawasan yang intensif kepada anak-anak kosnya. Hal lain yang juga efektif adalah tentu saja kesadaran dari orang tua dari masing-masing mahasiswa untuk memilih tempat kos yang layak serta dapat aman. Di samping itu, perlu pembekalan benteng ajaran agama yang kokoh bagi mereka. (Isnan Fauzy-153070114)

Misuh, Jadi Gaya Hidup dan Kebiasaan Pelajar

Misuh dikalangan remaja sudah tidak menjadi hal yang baru. Namun sudah menjadi gaya hidup dan kebiasaan. Faktor emosiaonal dalam diri kita memang bisa menjadi salah satu faktor mengapa terjadinya misuh. Pengaruh lingkungan mereka gaul mungkin salah satu yang bisa jadi mempengaruhi mereka misuh. Sebab gara – gara ngikut – ngikut temen mereka menjadi berpengaruh buruk.
Pelajar mulai dari tingka SD pun saat ini banyak yang sudah misuh – misuh dari kata – kata yang tidak lazim diucapkan. Namun dari pergaulan yang buruk, secara tidak sengaja para pelajar secara tidak langsung sudah terpengaruh, dan tidak bisa dipungkiri mereka tidak bisa lepas dari pengaruh yang buruk. Justru pengaruh yang jelek tersebut secara cepat dan gampang menerpa para pelajar.
Rasa jengkel atau kesal mungkin terjadinya mengapa para pelajar misuh – misuh. Serta dengan mengucapkan kata – kata yang tidak baik di dengar dan tidak lazim menjadi salah satu pelampiasan kekesalan mereka. Dengan misuh mereka merasa lega dengan mengukapkan kata – kata kekesalan mereka pada orang lain.
Seharusnya para remaja saat ini perlu pencerahaan pada orang tua maupun pengajar mereka, seperti guru mereka mengajar di sekolah. Serta harus banyak istighfar dan memilih pergaulan yang baik. ( kukuh tri priyani / 153070107 )

Selasa, 12 Mei 2009

Pemimpin Angkuh Masyarakat Runtuh

Kualisi . . kualisi . . kualisi . .itulah mungkin satu kata yang sering kita dengar di dan hangat di bicarakan di hampir setiap media. Figur – figur pemimpin baru berwajah lama mulai muncul dengan menunjukkan keangkuhannya. Masyarakat bingung dengan apa yang sedang terjadi di panggung politik Indonesia. Kita hanya bisa berharap, jangan sampai mereka angkuh, membuat kita semakin runtuh.


Tanggal 09 April yang lalu seluruh rakyat Indonesia berhak memilih siapa calon pemimpin legislatif melalui pemilu. Berbonong – bondong warga antusias untuk menyuarakan haknya. Dua minggu sebelum pemilihan, para calon legislative berkampanye, berlomba – lomba untuk meraih simpati rakyat. Dan kini hasil siapakah pemimpin – pemimpin rakyat yang akan menyalurkn aspirasi rakyat di kursi DPR telah terpilih. Partai yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan legislative kali ini memiliki kesempatan untuk menyalonkan calonnya untuk maju menduduki kursi presiden.

Mendengar kata kualisi mungkin sebelumnya masih dirasa asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun belakangan ini hamper setip media menyuguhkannya. Susilo Bambang Yudhoyono, orang nomer satu di Indonesia saat ini, lagi mendapatkan suara terbanyak dalam poling pemilihan presiden. Namun masalahnya saat ini siapa yang beruntung mendampinginya duduk di kursi nomor satu di Negara ini belum terjawab. Satu per satu figur muncul dengan percaya diri tampil mencalonkan diri untuk mendampingi SBY. Di sisi lain, para pemimpin muncul dengan angkuhnya ingin mencoba merebut kursi nomer satu di Indonesia ini.

Dengan segala keberhasilan yang mereka miliki sebelumnya dan dengan bermisi ingin merubah dan menjadikan bangsa Indonesia ini lebih maju dari sebelumnya. Mereka tampil berusaha meraih simpati rakyat. Berbagai upaya mereka lakukan. Dari mengumpulkan massa dengan menyuguhkan hiburan musik artis ibu kota, membagi – bagikan sembako atau bantuan langsung tunai hingga mengadakan bakti sosial.
Apapun yang mereka lakukan, semoga tidak membuat mereka angkuh dan malah menjadikan kita sebagai masyarakat bingung untuk menentukan siapa yang terbaik. Sebaiknya para calon pemimpin tidak hanya mempertunjukkan keberhasilan dan kesuksesan mereka semata. Namun mereka juga memikirkan penyeleaian – penyelesaian dari segudang masalah yang melanda bangsa ini. Dan semoga mereka tidak terlalu angkuh untuk memimpin bangsa ini yang hanya akan membuat runtuh bangsa ini.
( Lisa Novita 153070110 Tajuk Rencana )

Rabu, 06 Mei 2009

Koalisi halalkan segala cara

Ketika pilpres semakin mendekat, segala macam cara pun dilakukan para partai untuk mencari pendukung dan memenangkan jabatan tertinggi di Indonesia.

Kita tahu bahwa seharusnya partai bertindak sesuai kemauan rakyat. Karena berkembangnya partai tidak lepas dari campur tangan masyarakat. Bisa dibilang, partai itu dipilih oleh rakyat untuk memperjuangkan nasib rakyat. Tetapi kenyataanya, pada saat pilpres akan dilaksanakan partai-partai sibuk sendiri bertindak semaunya untuk mencapai jabatan tertinggi di Indonesia tanpa mendengarkan kemauan rakyat sedikitpun. Mereka seharusnya menyadari bahwa mereka bisa menang karena rakyat yang memilih. Tetapi pada saat berkoalisi, mereka tidak mendengarkan sedikitpun suara rakyat. Malahan partai-partai menghalalkan segala cara. Saling berkoalisi dengan partai A ke partai B. saling menawarkan diri untuk menjadi presiden. Lalu siapa yang akan menjadi wakil presiden ?
Mereka seharusnya turun ke laangan seperti pada saat kampanye. Bukan untuk mencari pendukung saja, tetapi mendengarkan suara rakyat. Akan dibawa kemana bangsa ini jika pemimpin kita tidak mendengarkan suara rakyat ?. paling tidak “hai rakyat, apa maumu?”.

Ratih Anggunnia Anjaya
153070085

Koalisi, Penyebab Pecahnya Partai

Perolehan Sementara Partai Demokrat pada pemilu Legislatif meningkat. Hasil Sementara menduduki tingkat teratas. Pimpinan Demokrat semakin percaya diri memeanngkan pemilihan Presiden Mendatang.

Pemilihan calon Presiden dan wakil presiden pada 9 Juli mendatang, Demokrat semakin yakin bahwa partainya akan menang. Namun Demokrat harus menyiapakan strategi dan taktik, bagaimana partainya memenangkan kedudukannya. SBY harus memilih dan menetapkan siapa dan dari partai manakah yang tepat untuk mendampinginya, sebagai wakil presiden.
Partai Demokrat tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan, sebab jika mengambil keputusan yang cepat – cepat, akan berakibat buruk. Karena ini bukan masalah yang gampang. Koalisi menyangkut nasib bangsa kita selama 5 tahun mendatang. Sehingga SBY harus benar – benar menguras otak untuk memikirkannya.
Banyaknya partai yang ingin mecalonkan diri sebagai calon presiden, maka pada pemilihan presiden mendatang akan terjadi persaingan yang sangat ketat dan rumit. Oleh karena itu setiap partai masing – masing akan memilih dengan siapakah mereka harus berkoalisi.
Partai Demokrat pada pemilihan mendatang sudah tidak lagi berkalisi dengan Jusuf Kalla. Sebab dari pihak Jusuf kalla tidak mau lagi dipasangkan dengan SBY menjadi wakil Presiden. Maka Jusuf Kalla memilih untuk tidak lagi berkoalisi dengan SBY. Namun dilain pihak, dari pihak partai golkar yaitu Akbar tanjung menginginkan dirinya mendukung SBY. Sehingga mengakibatkan perpecahan diantara parati Golkar. Partai Golkar akan terpecah menjadi dua yaitu dari kubu Akbar tanjung dan Jusus Kalla.
Seharusnya sama – sama lahir dari partai Golkar, mereka harus saling mendukung. Sebab ika tidak ada keharmonisan dalam satu lingkup partai maka akan terjadi perpecahan partai Golkar. Sehingga harus ada pertemuan atau musyawarah diantara mereka untuk mendapatkan jalan tengah. Namun jika tidak ada yang mau mengalah, maka parati Golkar akan terpecah menajadi dua.
Partai Demokrat harus lebih hati –hati dalam mengambil keputusan, agar tidak menjadi boomerang bagi partai mereka. SBY membuka pintu selebar – lebarnya bagi partai lain yang ingin bergabung dan berkoalisi dengannya. Jangan sampai hanya karena koalisi suatu partai menajdi terpecah belah. “ KUKUH TRI PRIYANI / 153070107”

Selasa, 05 Mei 2009

Nasib Bangsa Pasca Cerai

Keputusan Jusuf Kalla yang mengusung Wiranto menjadi pasangan Capres dan Cawapres telah mengubah peta politik.

Hal tersebut sangatlah mungkin terjadi kemelut antara SBY dan JK yang berpotensi merenggangnya keharmonisan Partai Demokrat dan Partai Golkar di pemerintahan. Sudah pasti konsentrasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan terbagi ke urusan pemilu presiden, tetapi semoga tetap bisa professional dalam menjalankan pemerintahan. Memang, pemilu legislative maupun pemilu presiden itu penting, tetapi lebih penting lagi memperjuangkan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sebagian besar para elite politik sibuk berkoalisi menggandeng partai lain untuk dijadikan pasangan capres maupun cawapres. Mereka seakan lupa, bahwa mereka mempunyai rakyat yang masih perlu mendapat perhatian. Seakan rakyat kini hanya sebagai penonton yang tengah menikmati sebuah pertunjukan sandiwara para petinggi bangsa. Mereka seakan mementingkan kepentingan sendiri dan tutup telinga terhadap aspirasi dan masukan dari rakyatnya sendiri.

Masa depan demokrasi ini banyak ditentukan oleh pemilihan umum. Karena itu, 2009 merupakan tahun pemilu dan pemilihan presiden yang amat menentukan perjalanan bangsa ke depan. Tahun 2009 akan menentukan apakah bangsa ini terus berproses ke arah yang lebih baik. Dengan kata lain, tahun 2009 merupakan jawaban apakah bangsa ini menginginkan perubahan.(Isnan Fauzy – 153070114)

Rabu, 29 April 2009

Koalisi hilangkan harga diri partai

Partai-partai menjelang PilPres yang akan diadakan pada 9 juli mendatang ini,disibukkan dengan koalisi penentuan wakil presiden . Kesan yang ditimbulkan seolah-olah tidak ada lagi harga diri dari tiap partai demi kekuasaan semata.

Pada tanggal 9 Juli 2009 nanti adalah penentuan siapa yang akan berlaga menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Sekedar mengingatkan,Kita lihat lagi pemilu yang diadakan 9 April lalu. Demokrat berhasil mengambil hati rakyat dengan banyak mendapatkan kursi di DPR, Disusul dengan PDI-P dan Golkar. Tetapi lagi-lagi wajah-wajah lama yang menghiasi rona pemerintahan kita. Hilangnya harga diri demi 5 tahun kekuasaan pun bukanlah lagi menjadi kendala. Kita sempat mendengar rencana akan diadakannya lagi duet SBY-JK. Tetapi SBY segera canangkan syarat-syarat menjadi Wakil presiden yang dimana didalam syarat tersebut jauh dari JK. Disusul lagi dengan tampilnya Megawati-Prabowo subianto-Wiranto yang diduga akan mengadakan koalisi,tapi PDI-P sendiri masih bingung menetapkan pilihan. Lalu pertemuan Taufik kieamas dengan JK,isu yang beredar akan terjadi koalisi besar antara PDI-P dengan Golkar. Dan yang terjadi baru-baru ini, akan adanya koalisi Golkar dengan Hanura pun merebak luas.

Dari sinilah kita bisa melihat bahwa tidak ada lagi harga diri dari tiap partai untuk mencari dukungan suara, Segala cara dihalalkan. Lari kesana kemari untuk berkoalisi. Sebenarnya guna Koalisi itu sendiri apa? Pernahkah Partai politik itu sendiri berpikir untuk menanyakan hal koalisi ini kepada masyarakat,atau paling tidak sekedar menanyakan pendapat mereka. kawanan elit politik itu seolah-olah meributkannya sendiri. Mereka tidak sadar bahwa pemilih yakni masyarakat itulah yang paling banyak punya andil dalam menentukan nasib bangsa.

Tugas tajuk rencana
Adevia oki damara (153070167)

Jojon, si tukang parkir yang premanistis

Berwajah preman yang dimiliki Jojon tidak menghambat profesinya sebagai tukang parkir. Malah hal ini membuat mantan atlit angkat besi ini untuk menjadi lebih baik. Terbukti dengan banyaknya tawaran pekerjaan yang datang mulai dari menjadi sekurity pom bensin sampai menjadi Bodyguard caleg.

Mungkin kesan pertama yang didapat jika berhadapan dengan lelaki paruh baya yang akrab disapa mas Jojon ini akan menimbulkan kesan jahat. Dengan badannya yang besar tinggi dan berotot, wajarlah jika kesan preman selalu melekat pada dirinya. Tapi sebaliknya kesan itu tidak seperti yang sebenarnya. Malah kesan ramah dan sopan muncul ketika berbicara langsung dengannya. "Saya sangat senang menjalani hidup seperti sekarang mbak", ujarnya ikhlas. Bapak dari satu orang anak ini pun mempunyai sampingan lain di rumah selain menjadi tukang parkir dan sekurity pom bensin yakni beternak babi. "Kalau cuma ngandelin hasil parkir tidak cukup" ,canda mas Jojon. Dari pkl 09.00 - pkl 05.00 dini hari adalah rutinitasnya sehari-hari, Alhasil bercanda bersama keluarga pun harus dia korbankan demi menafkahi keluarganya.

Selama 10 tahun lamanya mas Jojon menjadi tukang parkir. Banyak sekali kendala yang sudah ia lewati bersama 4 temannya. Mulai dari motor hilang,diperas preman sekitar sampai digelandang polisi ke kantor polisi karena disangka preman pun pernah ia alami. Tapi mas Jojon menerima itu dengan lapang dada. "Kalau kita baik sama orang,pastinya orang juga baik sama kita.jadi nda usah takut,kalau kita benar" ,ujar mas Jojon.

Pria yang hanya bersekolah sampai tingkat SMA ini pun mempunyai perhatian kepada para mahasiswa di Jogja. "Saya kasihan mbak dengan mahasiswa sekarang,sudah dikasih kesempatan tapi tidak dijalankan,yang paling kasihan itu orang tuanya dirumah" ,ucapnya antusias. Seharusnya antusias yang dimiliki mas Jojon dalam menjalani hidup ini dimiliki oleh kita yang mengenyam dunia pendidikan,bukan malah sebaliknya. Hal serupa pun sempat diungkapkan teman mas Jojon sesama tukang parkir yaitu mas Yudi. "Jojon itu orangnya baik,sama teman-teman juga tidak pernah punya masalah" ,ujar mas Yudi. Hal ini mudah-mudahan dapat memberikan inspirasi baru bagi kita semua,bahwa penampilan saja bukan berarti tolak ukur kita dalam melihat diri seseorang tapi hati nuranilah yang berperan.

Tugas feature
(Adevia oki damara-153070167)



Sang Pembuat Tattoo

Tatto identik dengan orang yang jahat. Biasa nya orang yang bertattoo itu orang jahat karena kebanyakan orang jahat itu memiliki tatto yang banyak. Itu pandangan orang tua dulu. Tapi sakarang tattoo sudah di anggap sebagai seni menghias tubuh manusia.

Iwan sudah 8 tahun berada di kawasan malioboro untuk menjadi pembuat tattoo. Pria 31 tahun ini berasal dari Sumatra barat iwan hijrah ke jogja dengan maksud mencari kerja. Dengan modal besik seni yang iwan memiliki naluri jiwa seni muncul sesampek nya dia ke jogja ini. 2 tahun pertama di jogja iwan bekerja untuk orang tahun berikut nya iwan membuka lapak dagangan nya sendiri. Dengan modal 2 tahun kerja sama orang dan modal seni di jiwa nya iwan membuka sendiri lapak pembuat tattoo sendiri. Dengan modal seadanya iwan memberanikan diri membuka lapaknya itu.

Pria satu anak ini memenuhi kehidupan keluarga nya dengan pembuat tattoo di kawasan malioboro ini. ” saya mendapat kan jodoh juga dari malioboro ini.” Tutur pria yang mempunya istri asli orang jogja ini. Iwan membuka lapak nya dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Alasan iwan membuka lapak tattoo adalah jiwa seni yang mengalir di diri nya tersebut. Sebab sejak kecil jiwa seni iwan sudah kelihatan dengan suka menggambar. Pendapatan iwan setiap hari minimal mendapatkan uang 30 ribu rupiah itu bila sepi yang membuat tattoo bila banyak orang yang di tattoo iwan bisa mendapat kan 200 ribu rupiah. Kendala keamanan para pedagang di kawasan malioboro adalah sering di peringat kan oleh satpol PP karena tenda-tanda para pedagang menutupi toko-toko di depan mereka jualan.


Dullah, Sang Penyelamat Lingkungan

Ratih Anggunnia Anjaya
153070085

Dullah, Sang Penyelamat Lingkungan

“Saya ini bekerja, saya bikin gembira saja. Kadang nyanyi-nyanyi untuk menghibur diri sendiri”. Demikian kata Bapak Dullah, seorang tukang sapu yang selalu terlihat ceria. Meskipun terik matahari menyengat kulit, ia tetap bersemangat menyapu jalanan malioboro.

Dua puluh tahun sudah, lamanya Bapak Dullah bekerja sebagai tukang sapu disepanjang jalan malioboro. Dengan sebuah sapu lidinya ia berjuang mencari nafkah. Menjadi tukang sapu adalah pilihannya, karena tidak ada pilihan lain selain mengandalkan tenaga. Ia hanya lulusan SR (sekolah rakyat) sampai kelas 3. “Kalau dulu belum ada SD, tapi SR. itupun hanya sampai kelas 3 karena orang tua hanya buruh tani, jadi tidak bisa membiayai sekolah, hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Tapi ya, saya bersyukur bisa membaca dan menulis sedikit-sedikit”. Katanya sambil tersenyum.
Pria berusia 74 tahun ini tinggal disebuah kontrakan yang berdekatan dengan sebuah universitas swasta di daerah Badran. Ia hanya tinggal berdua dengan sang istri karena tidak mempunyai seorang anak. Ketika matahari terbit, ia berjalan dari rumah ke malioboro. Penghasilannya sehari mencapai RP 22.500,00 dan hanya cukup untuk makan sehari-hari, sisanya ditabung untuk membayar kontrakan.

Selasa, 28 April 2009

Erwin, Mengekspresikan Seni dengan Tato

Tato adalah bagian dari hidup Erwin. Melalui tato, ia bisa menuangkan segala macam ekspresi yang ia miliki. Mulai dari mahasiswa, wisatawan mancanegara, hingga artis pernah menggunakan jasa tatonya.

Kecintaannya pada dunia seni telah menghantarkan Erwin, 28 tahun, menikmati profesi yang tengah ia geluti sekarang ini, yaitu sebagai tukang tato. Kehalian pria berlesung pipi ini dalam membuat goresan tinta dalam bentuk tato membuat karya-karyaanya dinikmati banyak kalangan. Keuntungan yang ia peroleh dari pekerjaannya ini mencapai Rp 1 juta – Rp 5 juta per bulan.
Pekerjaanya sebagai tukang tato ini dimulai 8 tahun yang lalu, ketika Erwin memutuskan untuk merantau ke Yogyakarta. Hanya berbekal tekad kuat untuk memperoleh pekerjaan yang layak, pria kelahiran Jawa Barat ini mencoba peruntungan nasib di kota gudeg ini. Ia sempat menemui bermacam kendala dalam melakukan profesinya ini. Mulai dari kurangnya ruang public bagi para tukang tato, hingga opini miring dari masyarakat tentang pekerjaannya ini. Namun ia pantang menyerah. Dengan tekad yang kuat, akhirnya Erwin bisa menjadi seperti sekarang ini.
Meskipun sekarang Erwin telah menjadi pembuat tato yang handal, namun ia mengaku tidak pernah belajar khusus mengenai tato. “Wah, itu otodidak. Saya tidak pernah ikut kursus atau apalah. Yaaa paling belajar dari teman, saling sharing dan tukar pengalaman gitu lah, “ ujar pria yang juga bekerja sebagai pegawai kontrak salah satu perusahaan sepeda motor.
Untuk memasarkan tatonya, Erwin tidak hanya menggelar jasa tato di Malioboro. Dia juga sering diundang oleh sebuah event yang membutuhkan jasa tato untuk memeriahkan acara tersebut. “Kalau ada konser music atau pameran, saya sering membuka stan khusus tato. Selain itu, saya juga kerap dipanggil ke café-café, baik dari dalam maupun luar kota, “ ucapnya sambil memamerkan koleksi tato ditubuhnya.
Alasan Erwin tetap menggeluti profesinya hingga sekarang adalah karena kecintaannya pada tato yang sangat besar. Hal lain yang membuat ia tetap bertahan adalah karena pasar yang jelas dan tersegmentasi. Sejak awal Erwin yakin bahwa tato akan selalu bisa dinikmati tanpa terpengaruh oleh trend. Karena alasan-alasan itulah Erwin mengaku tidak mau beralih profesi, meskipun pekerjaan barunya menghasilkan pendapatan yang lebih besar.(Isnan Fauzy-153070114)

Prayetno Si Kusir Pariwisata

Lamunan Prayetno terlihat kosong di tengah – tengah keramaian Malioboro. Sudah hamper 15 tahun mengais rezeki demi sesuap nasi untuk kelangsungan hidup keluarganya. Kini Prayetno boleh berbangga hati. Sebagai seorang Pelestari budaya Yogyakarta, hidupnya lebih bahagia.

Keringat diwajah pucat Prayetno bercucur hangat selesai menarik andong cantiknya keliling seputar Malioboro. Senyum tipisnya mengembang kala penumpang memberi tiga lembar uang sepuluh ribuan. Bapak dua orang anak ini mulai merapatkan andongnya menunggu penumpang berikutnya. Teriknya siang Malioboro tidak menyurutkan niat Prayetno untuk mencari nafkah. Dia terus berharap kepada setiap orang yang lalu lalang di sepanjang Malioboro untuk memakai jasanya. Di tengah lamunannya kadang teringat cerita masa lalu Prayetno saat ia tidak memiliki pekerjaan. Hidupnya begitu sulit. Hatinya terkadang teriris perih ketika Eka, sang anak bungsu meminta uang jajan kepadanya. Padahal untuk makan sehari – hari keluarganya pun bisa dibilang tidak berkecukupan.
Lambat laun bapak berbadan tegap ini mulai tergerak hatinya untuk mencari pekerjaan apapun demi menyambung hidupnya beserta keluarganya. Mulai dari pekerja serabutan di pasar, hingga kuli bangunan pun ia lakoni demi mengebulnya dapur di rumah. Hanya berbekal tenaga, karena dirinya hanya lulusan sekolah dasar, setiap pekerjaan yang menghasilkan, ia kerjakan. Mencoba menjadi seorang pengayuh becak selama 6 tahun ia lakoni juga. Namun selama itu, hidupnya pun masih dirasa kurang. Penghasilan yang tidak menentu dan harga sewa becak yang cukup mahal baginya dirasa tidak dapat menutupi kebutuhan sehari hari. Namun apa daya, hanya pekerjaan ini yang ia bisa lakoni untuk kebutuhan keluarganya.
Hingga pada suatu hari, Prayetno bertemu dengan kawan lamanya yang sudah sukses di bidang transportasi andong. Ia pun ditawari untuk bekerja padanya. Kini beralihlah Prayetno mencoba mengubah hidupnya menjadi seorang kusir kuda. Awalnya prayetno dibekali satu ekor kuda, dan satu andong. Dirawatnya kuda tersebut dengan baik. Andongpun dipercantik olehnya. Pada saat itu dia belum ditawari masuk kedalam perkumpulan para kusir andong se Yogyakarta. Namun berkat keramahan dan sesupelan Prayetno dalam berkawan ia pun ditawari masuk kedalam perkumpulan tersebut. Perkumpulan Alun – alun A, begitu mereka menamakannya. Beranggotakan sekitar 50 kusir andong sepanjang Malioboro. Arisan, serta kumpul – kumpul rutin mereka adakan demi terjaganya kekompakan perkumpulan Alun – alun A. Koperasi simpan pinjam membuat hidup Prayetno menjadi lebih baik. Suatu ketika pemerintah daerah Yogyakarta memberikan pelatihan bahasa asing untuk para kusir andong. Prayetno pun memanfaatkannya dengan baik. Pendidikan yang rendah tidak membuat Prayetno minder untuk belajar banyak demi kelancaran pekerjaannya. Mulanya ia hanya mengambil penumpang domestic saja. Kini penumpang wisatawan mancanegara pun ia berani mengambilnya. Pelatihan yang diberikan dirasa sangat bermanfaat baginya. Pendapatan yang ia dapat bisa sedikit lebih dari penumpan wisatawan mancanegara.
Untuk sekali keliling Malioboro pada hari bisa, Pryetno mematok harga 30ribu rupiah. Sedangkan untuk hari libur atau hari besar bisa mencapai 50ribu rupiah bahkan lebih. Setiap harinya bapak berkulit gelap ini berangkat dari rumahnya yang berada di jalan Imogiri km.45 lingkar selatan Ringroad, pada pukul 08.00 WIB. Dan pulang pukul 16.00 WIB. Rute yang biasa digunakan Prayetno untuk mengantar keliling penumpangnya adalah sekitar Malioboro, melewati keraton, ngasem, PKU, pasar kembang, kemudian kembali lagi ke Malioboro. Untuk mengantar penumpang keliling Malioboro Prayetno juga sering memberitahu tempat – tempat bersejarah di Yogyakarta kepada penumpangnya. Waktu yang ditempuh selama berkeliling kurang lebih satu jam.
Penghasilan yang didapat Prayetno jauh lebih lumayan ketimbang nasib pekerjaannya yang dahulu. Kini berkat ketelatenannya, Prayetno sudah memiliki dua ekor kuda dewasa, satu ekor anak kuda, dan dua andong. Untuk perawatan kudanya setiap harinya Prayetno mengeluarkan uang sekitar Rp.20.000 per kudanya. Mulai dari makan, mandi, kesehatan dan kebersihan kuda ia yang menanggung sendiri. Untuk mempercantik andongnya, Prayetno tidak tanggung – tanggung dalam membelikan aksesoris. Lampu, kaca spion, cat, hingga karpet andong pun ia perhatikan untuk mempercantik tampilan andongnya. Baginya andong yang cantik akan lebih mudah menarik penumpang daripada andong yang biasa saja.
Menurunnya tingkat pariwisata mancanegara akibat bom Bali beberapa tahun silam sempat mengancam penghasilan para kusir andong. Kebergantungan mereka terhadap wisatawan asing kini mulai surut. Sepinya langganan membuat Prayetno putus asa. Namun beruntungnya para kusir andong se Yogyakarta. Sponsor yang diberikan oleh beberapa perusahaan membuat pencerahan bagi pekerjaan mereka. Mereka di berikan pelatihan kursus bahasa asing untuk meningkatkan kualitas mereka. Dan merekapun diberikan uang pesangon sebesar Rp.600.000 setiap tahun untuk merawat kuda beserta andong mereka. Prayetno salah satu kusir kuda yang mendapat sponsor dalam pekerjaannya. Pegadaian memberikan bantuan uang dan membantu mempercantik kuda andong Prayetno.
Tampilannya yang menarik kini membuat Prayetno semangat dalam melakukan pekerjaannya. Penghasilannya pun bertambah. Pemerintah memberikan pelatihan dan wawasan wisata Yogyakarta untuk para kusir kuda. Tujuan utamanya untuk melestarikan kebudayaan Yogyakarta. Kini Prayetno boleh berbangga hati. Sebagai seorang Pelestari budaya Yogyakarta, hidupnya lebih bahagia.(lisa novita-153070110)

Kulit Kriputnya, Semangat Tak Berarti Susut

Memasuki emperan Malioboro, orang sejenak memperhatikan nenek dengan kulit kriputnya, membawa gendongan berkeliling menjajakan dagangannya. Selama 25 tahun Hardi mencari sesuap nasi penuh dengan semangat.

Perjalanan hidup Hardi 60 tahun dalam memperjuangkan hidupnya, penuh dengan perjuangan yang sangat keras. Dengan usianya kini ia harus berjuang untuk menafkai keluarga. Masa tua hanya dihabiskan untuk mencari uang dengan menjajakan dagangan keliling di emperan Malioboro.
Setiap hari nenek yang senang mengenakan jarit batiknya itu pun, bersemangat berjalan berkeliling, mulai dari pukul 08.00 WIB bergegas menuju pasar putu untuk kulakan jajanan dan buah yang akan dijual kembali di Malioboro,. Dengan menawarkan dagangannya dari satu orang ke orang lainnya. Setelah pukul 15.00 WIB, nenek dengan satu anak ini pun bergegas pulang mengendarai bus. Dengan membawa untung yang lumayan besar bagi dia. Keuntungan yang ia dapat setiap harinya kurang lebih Rp 50.000,- .Namun tiap harinya tidak menentu, “sebab di Malioboro banyak sekali penjual – penjual seperti saya ini nduk, sehingga banyak persaingan”kata hardi saat itu dengan wajah yang lesu dan letih.
Selama 25 tahun perjualan pasar jajan dan buah seperti pisang, jeruk, apel, moho, Onde – onde dan lain – lain, kata hardi, mempunyai langganan tetap. Namanya Siti salah penjual baju batik di Malioboro. Dengan berjualan nenek yang dikenal ramh itu mempunyai kesan – kesan yan banyak sela berjualan, Bahwa ia mendapat kenalan banyak serta langganan yang membeli dgangannya pun sekrang seperti saudara sendiri.
Kulit kriput dan tubuh mungilnya, menyimpan berbagai beban. “ingin sekali masa tua dirumah saja”kata ia dengan menghela nafas panjang. Tetapi mau bagaimana lagi suaminya sudah meninggalkan ia sejak 10 tahun yang lalu. Sejak itu pun harus menanggung beban hidup dan satu anak yang bernama Nana 30 tahun, yang sampai saat ini belum berkeluarga. Nana anak satu - satunya dari hardi itupun juga membantu mengurangi beban mereka dengan berjualan kerupuk bawang di rumah.
Dilubuk hatinya yang paling dalam ‘ingin sebelum meninggal melihat anaknya menikah’,namun sampai saat ini pun belum ada jodohnya.Ucapnya dengan mata berkaca – kaca. Namun dengan ketegarannya saat ini pun ia harus bisa melawan semua permasalahan hidupnya.Usia yang sudah dibilang renta,ia pun selalu berdoa agar diberi kesehatan dan semngat. Seabab diusianya kini, harus selalu berjualan agar bisa tetap menghasikkan uang untuk bekal nanti kalau ia tidak mampu berjualan. Biarpun tak muda lagi semangat tidak boleh susut.(kukuh tri priyani-153070107)

Selasa, 07 April 2009

Rakyat Masih Bingung Mencontreng

Yogyakarta {18/3) banyak rakyat yang berpendidikan rendah bingung dalam cara menyontreng..rakyat hanya mengerti nyoblos dan jumlah partai yang banyak.menurut Pardjo, seorang pemilik sebuah burjo di daerah Tambak Bayan. “saya pasti nyoblos tapi tidak tau cara menyontereng, jangankan cara nyontreng jumlah partainya saja saya tidak tahu”. Pemerintah seharusnya mensosialisasikan cara memilih kepada rakyat dan harusnya juga di dukung oleh pihak kelurahan,RT untuk memberikan informasi,sehingga rakyat yang kurang mengenyam pendidikan tersebut dapat jelas cara memilih yang benar dalam pemilu nanti.
SOFT NEWS (Lisa Novita-153070110)

Mahasiswa Semangat Mencontreng

Yogyakarta, (18/3) “sebagai warga negara yang baik saya menyontreng donk”ucap kukuh salah satu mahasiswa komunikasi UPN “veteran”. Menurut kukuh pemilu pada saat ini banyak dari segi positif dan negatifnya, dari segi positif kita dapat memilih caleg DPR dan DPRD secara langsung dengan capres dan cawapres nya. Sisi negatif nya banyak iklan-iklan partai di jalan raya yang menempatkan dengan secara sembarangan, sehingga membuat kotor dan keindahan kota sedikit terganggu. Pemda kota Jogja kurang menanggapi masalah ini, sehingga kota yang terkenal akan budaya nya pun tercoreng. Antusias mahasiswa mencontreng terlihat dari partisipasi mereka mengikuti kampanye yang ada. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa saat ini cukup peduli dengan adanya pemilu.
HARD NEWS(Lisa Novita-153070110)

Senin, 06 April 2009

Makanan “ndeso” yang berkualitas bonafid

Jika selama ini ketela atau singkong hanya dianggap sebagai makanan murahan yang minim rasa, maka dengan kreativitas yang tinggi “ndeso” ini pun bisa diolah menjadi cemilan bonafid dan berkelas oleh empat sekawan yaitu Fath Aulia Muhammad, Eko Yulianto, Ashari Tamimi, dan Febri Triyanto. Berawal dari kontrakan mereka di daerah Tambak Bayan Babarsari dan Universitas yang sama yaitu Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta ide itupun terbentuk.
Pada tahun 2004 keempat sahabat ini mencoba peruntungan dibidang bisnis makanan kecil. Mereka mencoba menjual ketela goring keju yang pada saat itu sedang di sukai oleh mahasiswa Yogyakarta di sekitar Tambak Bayan. Mereka memanfaatkan kontrakan mereka sebagai tempat usaha. Jika sebelumnya telah banyak pemilik usaha ketela sejenis, mereka berinovasi melakukan modifikasi makanan berbahan singkong. “ Kalau dulu semula ukuran ketela berukuran besar, kami mengubah ukurannya menjadi lebih cantik dan menarik menjadi potongan kecil berbentuk stick seperti kentang goreng KFC,” kata Febri mewakili ketiga temannya.
Kini mereka telah berhasil membuat makanan ndeso yang berkualitas bonafid dan terbukti disukai oleh sebagian anak muda di wilayah Yogyakarta. Akhirnya pada tanggal 24 September 2005 dengan investasi awal hanya sebesar 2juta rupiah, mereka membuka usaha tela- tela. Usaha mereka ini semakin sukses hingga mereka kini dapat membuka cabang tela- tela di berbagai daerah di Indonesia.(Lisa Novita-153070014)

Senin, 30 Maret 2009

Partai PDP Melakukan Kempanye dengan Pemijatan Gratis

Pada tanggal 29 maret Partai PDP mendapat jadwal kampaye di kota Yogyakarta. Partai PDP melakukan kempanye dengan melakukan pijat gratis di seputaran Malioboro tepat nya di lapangan parkir Abu Bakar Ali Malioboro. Partai PDP mendatangkan 6 pemijat professional untuk melakukan pemijatan secara gratis kepada msyarakat di seputaran Malioboro. Masyarakat yang mendatangi tempat pemijatan gratis yang di lakukan oleh Partai PDP adalah para tukang becak,pedagang asongan,para juru parker dan masyarakat yang lain. Masyarakat yang berada di sekitaran malioboro dapat datang ke tempat pemijatan gratis yang di adakan Partai PDP dengan maksud kempanye untuk mendapat kan simpatik dari masyarakat yang berada di sekitaran Malioboro. Dan juga untuk mensosialisasikan tentang tata cara pemilu pada tanggal 9 april mendatang dengan cara mencontreng bukan lagi dengan mencoblos gambar partai atau caleg lagi tetapi dengan cara mencontreng gambar partai atau caleg yang ada di surat suara. Kempanye yang di lakukan oleh Partai PDP di bilang sukses menarik masyarakat di sekitaran Malioboro untuk datang dalam pemijatan gratis tersebut.

Sabtu, 28 Maret 2009

Hard news Kampanye Partai Politik di Yogyakarta , Bagi – Bagi Uang

Yogyakarta, dalam kampanye yang dilaksanakan parpol akhir – akhir ini, masyarakat di iming – imingi sejumlah uang. Hanya dengan syarat ikut berpatisipasi dalam kampanye parpol tersebut.Dengan adanya hal ini banyak masyarakat memanfaatkan kegiatan ini. Fatma salah satu yang pernah menerima uang dari salah satu parpol mengatakan bahwa,”saya ikut kampanye di beri uang Rp 20.000,- ; ada juga di hari yang lain diberi uang Rp 15.000,-. Padahal dengan syarat memakai kaos dari parpol tersebut dan ikut dalam kampanye, akan diberikan uang. Serta ada beberapa orang dibawah umur pun diberi. Padahal belum mempunyai hak untuk memilih.
Begitu mudah partai poloitik tersebut menghambur – hamburkan uang hanya untuk hal – hal yang seharusnya tidak terjadi. Namun itulah kenyataan yang terjadi di lingkungan kita. Hanya dengan iming – iming uang mereka mudah menarik perhatian masyarakat. Dengan adanya hal tersebut menjadi keberuntungan tersendiri bagi masyarakat.( KUKUH TRI PRIYANI / 153070107 )

Soft News Banyak Partai, Mahasiswa Bingung Memilih

Yogyakarta, Dengan banyaknya papan kampanye yang memenuhi pinggiran jalan, berisikan misi dan visi masing – masing parpol, membuat banyak orang yang menjadi tidak peduli dengan keberadaan. Justru papan kampanye tersebut membuat pemandangan menjadi terganggu. Karena banyaknya parpol pada pemilihan tahun ini.Mia, mahasiswa angkatan 2005 bingung dalam menentukan pilihannnya.Ia berkata bahwa “ Dengan banyaknya parpol yang bermunculan, malah membuat bingung masyarakat,untuk menentukan pilihan yang terbaik”, maka jangan karena pengaruh iklan atau ikut – ikutan saja kita terpengaruh menentukan pilihan. Namun dengan memilih pemimpin yang berkompeten dalam segala bidang yang harus kita lihat. Untuk menuju suatu perubahan bersama agar menjadi lebih baik, sebagai generasi muda harus berani dan menggunkan hak sebagai pemilih untuk memilih dalam pemilihan umun tahun ini.
( KUKUH TRI PRIYANI / 153070107 )

Jumat, 27 Maret 2009

PKS Hadir Untuk Mensejahterakan Masyarakat

“Anggota legislatif dari PKS harus selalu mengawasi anggaran belanja kabupaten Sleman yang mencapai 1 triliun rupiah tiap tahun. Anggaran sebesar itu jika dimanfaatkan dengan baik, dapat mensejahterakan rakyat, dan bukan malah dikorupsi. Insyallah kader-kader PKS tidak korupsi,” juar Syafriel Haeba, juru kampanye PKS di hadapan pendukung PKS yang hadir dalam rapat umum di Lapangan Denggung, Sleman, Kamis (26/3).
Sementara itu calon anggota legislatif PKS untuk DPR RI, Agus Purnomo dalam orasi politik mengatakan PKS hadir untuk membangun masyarakat yang sejahtera dan bermartabat.
Rapat umum di Lapangan Denggung yang digelar PKS ini berlangsung semarak meskipun pada kesempatan kali ini tokoh PKS, Hidayat Nur Wakhid berhalangan hadir. Kampanye dimeriahkan dengan hiburan musik Nasyid dan posko pemeriksaan gratis.
(Isnan Fauzy-153070114)(STRAIGHT NEWS)

Ketika Wajah Caleg Mengotori Kota

Puluhan gambar wajah calon anggota DPR dan DPRD provinsi terpajang di pinggir jalan Babarsari, Yogyakarta. Daerah yang padat mahasiswa itu kini dipenuhi dengan gambar-gambar dan foto-foto caleg yang terkesan semrawut Ketika ditemui di Babarsari, Kamis (19/3), Mita, salah seorang mahasiswi UPN malah balik bertanya ketika melihat fenomena tersebut, “ Caleg itu berasal dari mana? Selama ini mereka ada dimana? Mengapa baru sekarang hadir ditengah rakyat dalam bentuk gambar?”
Kalau hadir melalui gambar, kata Mita lagi tentang foto-foto caleg tersebut, apa mereka akan mewakili aspirasi mahasiswa yang banyak bermukim didaerah Babarasari?
Senada dengan yang disampaikan Mita, Sunarto, salah satu pemilik kos-kosan di Kledokan, turut berkomentar, “Apakah DPR dan DPRD itu penting bagi rakyat? Ada juga DPD? Siapa lagi mereka itu? Apa tugas mereka bagi rakyat?
Melalui gambar tersebut, para caleg pada umumnya menampilkan wajah yang sangat santun, berpendidikan, ramah, jujur, dan bermoral. Tapi apakah karakter pribadi mereka sesungguhnya sudah terwakilkan pada gambar diri tersebut?

(Isnan Fauzy – 153070114)(soft news)

Kamis, 26 Maret 2009

23 motor untuk no.23

Yogyakarta (24/3) - Yogyakarta menjadi saksi kampanye terbesar sebuah partai besar,Golkar.Kampanye dengan tema "sekali layar terkembang,maju terus pantang mundur" ini diramaikan dengan orasi-orasi dari kader-kader Golkar Aburizal bakrie,Gusti cahyo selaku wakil dari Sri sultan Hamengkubuwono IX,dan Jend.Purn.Sumarsono selaku sekretaris Jenderal Golkar yang membakar semagat partisipan. Sri sultan Hamengkubuwono IX tidak diperbolehkan berkampanye di daerah Jawa melainkan di luar Jawa,jadi kehadiran Sri sultan Hamengkubuwono IX hanya diwakilkan oleh Gusti Cahyo selaku juru bicara kraton."Kraton harus ijin dulu ke mentri dalam negeri ,mungkin ada yang takut kalah kalau sultan berorasi" ujar Gusti cahyo.Partai yang lahir tahun 1964 ini,tidak dihadiri oleh Jusuf Kalla selaku ketua umum Golkar.Dikarenakan Jusuf Kalla menghadiri pelantikan Hakim Mahkamah Konstitusi di Jakarta.tapi hal ini tidak menyurutkan partisipan Golkar untuk ikut berpartisipasi.Partisipan pun makin bersemangat dengan munculnya Aburizal bakrie. "Partai Golkar memegang peranan penting dalam bantuan-bantuan untuk rakyat seperti BLT,PNPN-mandiri,program sekolah anak,dan masih banyak lagi" ujar Aburizal bakrie tak mau kalah. "Partai Golkar tidak memandang etnis,suku,dan ras. Semua suku ada,semua agama ada.Golkar partai terbuka,insya Allah seandainya Golkar menang,akan menangani masalah Daerah Istimewa Yogyakarta" janji Jend.Purn.Sumarsono. Dan diakhir acara adalah yang ditunggu-tunggu partisipan yaitu hiburan dari artis-artis ibukota dan pembagian 23 motor sesuai dengan no.23 untuk Golkar.(OKI)
Nama : Adevia oki damara
NIM : 153070167

Mega Datang Hujan Mengguyur Jogja

Sabtu tanggal 21 maret PDI Perjuangan melakukan kempanye di DIY. PDI Perjuangan mendapat kan jadwal kampaye di DIY pada tanggal 21 maret. Ketua umum nya datang ke yogyakarta yaitu Megawati Soekarno Putri untuk melakukan kempaye terbuka. Megawati datang ke lapangan denggung sekitar pukul 02.00 siang. Acara kampanye nya di pusat kan di lapangan denggung sleman. Di sana Megawati melakukan orasi untuk kepentingan kempanye PDI Perjuangan untuk memenangkan pemilu pada tanggal 9 april mendatang. Di lapangan denggung ribuan simpatisan PDI Perjuangan berkumpul untuk mendengarkan orasi Megawati. Walapun di lapangan denggung diguyur hujan deras waktu Megawati datang untuk melakukan kampanye ribuan simpatisan PDI Perjuangan tetap setia mendengarkan orasi Megawati. Para simpatisan PDI Perjuangan berdatangan dari penjuru DIY untuk mendengarkan orasi Megawati tersebut. Para caleg PDI Perjuangan juga datang untuk berkampenye untuk memperkenal kan diri meraka kepada simpatisa PDI Perjuangan supaya pada tanggal 9 april para simpatisan memilih mereka. Di lapangan denggung juga di isi hiburan musik untuk menghibur para simpatisan yang sudah datang ke lapangan denggung. Musik dangdut menjadi musik penghangat suasana di lapangan denggung pada saat itu hujan turun cukup deras. Yogyakarta menjadi lautan merah oleh para simpatisan PDI Perjuangan. Para simpatisan PDI Perjuangan memenungi jalan-jalan protrokol di yogyakarta untuk melakukan kampanye terbuka dengan berkeliling kota yogyakarta.

Setelah siang nya Megawati melakukan orasi di lapangan denggung malam hari nya Megawati melakukan pertemuan politik dengan Sri Sultan Hamengkubuono IX di kediaman Sri Sultan teraton dalem. Di sana dilakukan pertemuan politik untuk membahas kerja sama politik.

Rabu, 11 Maret 2009

Pentingnya Mengikuti Seminar

(Ratih Anggunnia Anjaya)

(153070085)

“Infotainment itu membodohi”, ujar Prof. S. Djuarsa Sendjaja Ph. D.yang merupakan ketua KPI pusat ketika diminta menjadi narasumber sebuah seminar yang diadakan di kampus II UPN “V” Yogyakarta. Panitia mematok Rp 50.000,- untuk biaya pendaftaran. Pentingnya mengikuti seminar adalah, kita menjadi tahu sesuatu yang sebelumnya belum kita ketahui. Selain menyampaikan ilmu kepada partisipant, beliau juga sering menyelipkan guyonan-guyonan yang akhirnya menghidupkan suasana karena pada awalnya suasana ruang seminar sangat membosankan. Anis Marlina, salah satu partisipant ketika diwawancarai mengatakan “saya sangat berkesan mengikuti seminar ini karena selain mendapat pengetahuan yang sebelumnya belum saya ketahui, saya dan semua partisipant menjadi terhibur dengan guyonan para narasumber, sehingga tidak sia-sia saya membayar Rp 50.000,- untuk mengikuti seminar” sambil tersenyum malu.



Selasa, 10 Maret 2009

Ikut Seminar,Mahasiswa Bosen

(KUKUH TRI PRIYANI 153070107)
Seminar yang diadakan UPN Yogyakarta,pada hari selasa pukul 10:00 WIB.Yang berisi tentang Jurnalisme Program Infotaiment.Dengan pembicara Prof.S.Djuarsa Sendjaja Ph.D.Cukup banyak mahasiswa yang ikut seminar tersebut dengan membayar Rp 50.000,00.
Seminar tersebut kurang menarik dan bosenin juga”kata Rizki Yunitha salah satu dari peserta seminar.Karena acaranya lama,tidak adanya hiburan serta apa yang dibahas kurang menarik.Namun tidak hanya itu saja vega yang ikut dalam seminar itu berkata “Seminarnya bikin ngantuk”.Mungkin karena materi yang dibahas tidak menarik serta monoton,yang membuat males mahasiswa yang ikut dalam seminar tersebut.
Seminar yang selesai pukul 13:00 Wib itu membuat mahasiswa kehausan karena dalam seminar minuman dan snack diberikan dipertengahan acara,Sehingga banyak peserta seminar tidak nyaman,akibat kehausan.Mungkin itu salah satu faktor yang membuat seminar bosenin.
Sehingga acara seminar bisa dikatakan kurang sukses,karena kurang nyamannya peserta seminar dalam mengikuti acara tersebut.Bahkan ada beberapa peserta merasa dengan membayar 50 ribu kurang sebanding dengan apa yang mereka dapat.
Dalam seminar , banyak yang dibahas tentang Jurnalisme Infotaiment “Berita atau hiburan semata”?.Banyaknya persepsi dari pembicara,Prof .S.Djuarsa Sendjaja Ph.D (ketua KPI pusat) berkata,”Infotaiment itu membodohi” namun disi lain”Infotaiment itu untuk menghibur”kata Erika Andriyani salah satu pembicara seminar tersebut.Sehingga dalam seminar tersebut ada berbagai hal yang berbeda pendapat.

Gosip = Tontonan Pembantu

Menurut Ketua KPI, Sasa Djuarsa Sadjaja dalam memberikan teorinya mengenai Jurnalisme program infotainment, gossip adalah ontonan pembantu. Maka dari itu para penikmat infotainment yang berpendidikan diharapkan untuk menonton tanyangan yang lebih bermanfaat dibandingkan tayangan gossip. Dalam taklshow jurnalistik yang bertema Junalistik Infotainment, Berita ataukah Sekedar Hiburan Semata, Selasa 10 Maret 2009. Pria berambut tipis ini mengatakan bahwa tayangan gossip sangat diminati pemirsa, dan itu terbukti dengan rating tanyangan gossip yang selalu tinggi dibanding dengan tanyangan lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa selera masyarakat Indonesia masih ‘Low Taste’.
Hal ini diperkuat oleh peran media televise yang begitu besar karena selalu mendramatisir setiap tayangan yang ada dalam infotainment. ‘memang masyarakat Indonesia saat ini senang dengan tayangan yang berbau dramatisasi dan sensual, padahal tanyangan itu lebih pantas ditonton oleh kalangan menengah kebawah yang tidak berpendidikan, seperti pembantu’ ujar Raldy Doy, Corporate Comunication TV One yang hadir sebagai salah satu pembicara di Talkshow kemarin.
(LISA NOVITA – 153070110)

Infotainment Bukanlah Jurnalisme

Selasa, 10 Maret 2009
Coorporate Communication TV One, Raldy Doy mengemukakan, Infotainment yang banyak kita jumpai baik di media cetak maupun elektronik saat ini tidak bisa dikatakan sebagai suatu kerja Jurnalistik. Kerja jurnalistik adalah meliput hal-hal yang berbau politik, social, budaya, korupsi, dan sejenisnya, bukan membahas masalah pribadi seorang artis atau public figure.
”Infotainment hanyalah Info yang di tainment kan saja,” ujar lulusan UPN jurusan Geologi ini dalam Talkshow Jurnalistik bertajuk ”Jurnalisme Infotainment, Berita ataukah Hiburan Semata?” di Ruang Seminar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta, hari Selasa (10/3).
Acara yang menghadirkan narasumber Ketua KPI, Sasa Djuarsa, ex. Produser Pelaksana Silet RCTI, Erika Andriarini, dan Coorperate Communication TV One, Raldy Doy, ini merupakan rangkaian acara Communication Freak 2009 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) UPN “Veteran” Yogyakarta. Acara ini bertujuan untuk menyalurkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah kedalam fenomena-fenomena yang sedang marak ditengah masyarakat.
Lisa, salah satu peserta seminar mengatakan bahwa acara seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa seperti dirinya. Lebih lanjut mahasisiwi Jurusan Ilmu Komunikasi ini mengatakan bahwa dirinya bisa melihat dunia infotainment dan berita dalam konteks jurnalistik. “Sering-sering aja deh ngadain acara kaya’ gini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Panitia Communication Freak 2009, Adi, yang ditemui seusai seminar. Menurutnya, acara semacam ini sangat berguna bagi mahasiswa. Kita dapat bertukar pikiran dan sharing dengan para saksi ahli yang berkompeten dibidangnya.
(Isnan Fauzy – 153070114)

Infotainment masih menjadi primadona

Nama : Adevia oki damara
NIM : 153070167

Infotainment "low taste,kelas pembokat"

Pada tanggal 10 Maret 2009,Ruang Seminar UPN 'Veteran' Yogyakarta,kampus II Babarsari,ramai dikunjungi mahasiswa fisip khususnya jurusan ilmu komunikasi untuk mendengarkan talkshow tentang Jurnalisme Infotainment.Talkshow yang dimoderatori oleh salah satu dosen UPN 'Veteran' Yogyakarta Bapak Agung ini berlangsung selama 3 jam.Pembicara yang hadir dalam Talkshow ini adalah Bapak Sasa Djuarsa Sandjaja selaku ketua KPI,Raldy Doy selaku Corporate Communication TV One,dan Erika Andriarini selaku mantan produser pelaksana Silet di RCTI yang sekarang aktif sebagai produser pelaksana di Infotainment Ada Gosip.

Sempat terjadi saling sanggah antara Bapak Sasa Djuarsa Sandjaja selaku ketua KPI dengan mbak Erika selaku produser pelaksana Infotainment,ketika pak Sasa memberikan penjelasan slide tentang Jurnalisme yang baik dan tentang kehadiran Infotainment yang banyak digandrungi penonton TV walaupun Infotainment itu sendiri tidak mendidik."Tayangan-tayangan Infotainment yang banyak digandrungi pemirsa TV adalah tayangan low taste,kelas pembokat",sanggak pak Sasa. "Infotainment adalah info dari entertainment,dimana info tersebut adalah info yang menghibur dari para penghibur seperti artis.dan tidak semua info yang kami sajikan hanya berita tentang perselingkuhan artis ,tapi kami juga menyajikan prestasi artis yang bisa menjadi motivasi bagi pemirsa",sanggah balik mbak Erika.Pembicaraan semakin seru dengan pembahasan pak Raldy tentang pers dan dunia pertelevisian.

Talkshow pun semakin panas dengan dibukanya sesi tanya-jawab.Mahasiswa banyak memberikan pendapat dan pertanyaan seputar maraknya Infotainment yang tidak berkualitas tapi masih diminati.Talkshow yang diselenggarakan oleh UPN 'Veteran' Yogyakarta dalam Communication freak ini banyak mendapatkan respon yang positif baik dari mahasiswa fisip maupun dosen-dosen.Diakhir talkshow ,pak Raldy selaku Corporate Communication TV One memberikan kuis berhadiah sekaligus promosi suatu program baru TV One.Dari talkshow ini banyak memberikan pandangan dan pemikiran baru mahasiswa komunikasi mengenai jurnalistik.Dan mencairkan uneg-uneg mahasiswa mengenai pro-kontra Infotainment selama ini.(OKI)

Rabu, 04 Maret 2009

FASHIONISTA

Oleh : Ratih Anggunnia Anjaya (153070085)

FASHIONISTA


“Saya tidak puas hanya mendatangi satu butik saja, karena beda butik berbeda barang dan harganya pun bervariasi.” Ujar mahasiswi salah satu Universitas Swasta di Yogyakarta tersebut.”

YOGYAKARTA, CORETANKITA. Banyaknya butik yang semakin menjamur di sepanjang Jl. Babarsari membuat para mahasiswi tidak hanya mendatangi satu butik saja, tetapi semua butik sepanjang Jl. Babarsari didatanginya. Hal ini berdampak persaingan harga yang sangat kentara sekali antara butik satu dengan butik lainnya. Butik-butik lama yang sudah dikenal namanya oleh para konsumen cenderung mahal barangnya. Tetapi butik-butik yang baru buka tidak kalah ide, mereka memberikan discount (potongan harga) dan special price pada event-event tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk menarik konsumen agar kembali lagi ke butik tersebut.

Selasa, 24 Februari 2009

Tempat ngumpul mahasiswa

Cricel k adalah suatu mini market yang jam buka nya adalah 24 jam non stop. Yang didalam nya banyak tersedia kebutuhan sehari-hari yang di butuh kan mahasiswa. Cricel k cuma ada di berbagai kota saja seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Bali. Di yogyakarta sendiri Cricel k berkembang dengan pesat. Dengan sekarang telah banyak dibuka outlet-outlet Cricel k yang banyak tersebar diseluruh kota yogyakarta. Di daerah babarsari saja ada dua outlet Cricel k. Di daerah babarsari terdapat banyak kampus juga banyak mahasiswa yang kost di sekitaran babarsari. Biasa nya Cricel k tempat buat nongkrong anak-anak mahasiswa untuk berkumpul sama teman-teman. Di Cricel k tempat nya strategis untuk nongkrong bareng teman-teman. Di Cricel k banyak tersedia aneka makanan dan minuman tinggal pilih saja. Tidak terbatas buat anak-anak cowok saja yang nongkrong di Cricel k tetapi anak-anak cewek juga banyak yang nongkrong di Cricel k. Cricel k biasa nya ramai buat nongkrong itu pada malam hari soal nya mahasiswa pada ingin melepas penat dan mau berkumpus sama teman-teman. Kalau pada ngumpul bareng-bareng di Cricel k biasa nya pada bercanda tawa melepas penat yang seharian udah disibukan dengan jadwal kuliah. Mahasiswa kalau sudah bertemu teman-teman bercanda-canda mesti lupa akan waktu. Biasa nya kalau nongkrong di Cricel k para mahasiswa itu bisa sampai adzan subuh terdengar di telinga. Terus pada pulang untuk istirahat soal nya siang nya pada kembali pada rutinitas kembali menjadi mahasiswa untuk menuntut ilmu.

( Mario Ramadhan 153070140 )

kenalan singkat berujung celaka (tugas penulisan berita)

Nama: Adevia oki damara
NIM : 153070167


Kenalan singkat berujung celaka

Bagai kerbau dicucuk hidungnya,mungkin peribahasa ini yang cocok untuk ketiga pemuda korban pencurian ini.Sebut saja mereka Novan,Rudi,dan Didy.Pencurian bersindikat kenalan via internet ini,terjadi di sebuah rumah kontrakan di Daerah Mundu saren,Seturan.pada tanggal 15 February 2009."Saat itu saya kenal dengan Ve lewat internet" ujar Novan."Ve langsung mau waktu saya ajak ke rumah saya" akui salah satu Mahasiswa swasta terkemuka di Yogyakarta ini.Bagai perawan di sarang penyamun,Ve pun bersedia menemani ketiga Mahasiswa cabul ini.Selang beberapa bulan Ve tinggal di rumah Novan.Tanpa sedikit pun curiga, ketiga pemuda tadi pun bersedia mempersilahkan, pada saat Ve mengajak sepupu dan adiknya juga tuk tinggal disana.Dengan berdalih,adik dan sepupunya tidak bisa tinggal di kostnya karena peraturan kost yang tidak membolehkan membawa cowok untuk menginap.Pada saat itulah,peristiwa naas itu terjadi.Dengan memanfaatkan kondisi rumah yang sedang kosong.Ve cs langsung memanfaatkan kesempatan ini untuk menyatroni rumah tersebut.2 laptop dan dompet ikut raib bersamaan dengan hilangnya Ve,adik dan sepupunya.Sadar rumahnya disatroni,ketiga pemuda tadi segera melaporkan pencurian ini ke Polsek Depok.Dengan kerjasama polisi dan ketiga pemuda tadi,akhirnya Ve dan adiknya tertangkap.Sementara sepupunya masih buron sampai saat ini.(oki)

Senin, 23 Februari 2009

Futsal Persahabatan Jurusan Teknik Perminyakan UPN “Veteran”Yogyakarta

Yogyakarta,Mahasiswa fakultas teknik mineral jurusan perminyakan UPN “Veteran” Yogyakarta mengadakan acara Futsal pada hari Minggu tanggal 22 februari 2009,di Gaol Futsal jalan Wahid Hasim pada pukul 15.00 – 17.00 WIB.Futsal yang dilakukan antara organisasi IATMI ( Ikatan Teknik Perminyakan Indonesia ) yang terdiri dari Bagus.s , Bayu , Marta , Diksi , Leo , Indra , Uwea , Hendra , Galeh , Azmi , Hanif , Abdilah , Pskandar , Bimo, dan SPE ( Society of pebioleom engineering ) yang terdiri dari Riski, Dwi , Dewa , Andri , Sondang , Akbar , Akmal , Bagas , Hadi , Muji , Ari , Alfa , Akba . Mahasiswa yang ikut dalam pertandingan tersebut campuran mulai dari angkatan 2005 – 2007 jurusan perminyakan.

Pertandingan Futsal yang di adakan hari Minggu kemarin antara organisasi IATMI dan SPE berlangsung sangat seru , bersahabat , dan sportifkedua belah pihak.Tidak adanya kecurangan dalam bermain sehingga pertandingan futsal berjalan dengan lancar.

Menurut Bagus S salah satu anggota dari IATMI mengatakan bahwa dalam pertandingan futsal tersebut diadakan bertujuan untuk menjalin persahabatan antara kedua organisasi antara IATMI dan SPE agar lebih erat dan kompak dalam menjalin persahabatan.

Pertandingan futsal antara IATMI dan SPE dimenangkan dari pihak IATMI dengan skor 21 : 20.Dalam hal ini pihak SPE menerima kekalahannya,karena dalam suatu pertandingan pasti ada yang menang dan ada pula yang kalah.Sehingga SPE menerima kekalahannya dengan Iklhas.

Mahasiswa jurusan Perminyakan yang ikut dalam pertandingan futsal kemarin memberikan kesan – kesan bahwa,tidak hanya kemenangan atau kekalahan yang mereka cari namun kebersamaan , persahabatan ,serta rasa kesatuan dan persatuan mahasiswa jurusan perminyakan dari berbagai angkatan.Sehingga tidak ada pembeda antara senior dan yunior,semuanya itu bersatu untuk menjalin persaudaraan. (KUKUH TRI PRIYANI - 153070107)


Blog Sebagai Penyalur Berita dan Aspirasi Mahasiswa

BABARSARI - Kenyataan selama ini menunjukan, banyak mahasiswa yang sering menghabiskan waktu luang mereka dengan pergi ke warnet atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas hotspot untuk sekedar browsing atau chating. Kebanyakan dari mereka membuka situs google untuk mencari tugas kuliah. Selain itu situs yang sering mereka kunjungi adalah situs pertemanan seperti Friendster dan Facebook. Kebanyakan dari mahasiswa sekarang juga sedang “demam” membuat blog. Melihat fenomena ini, banyak dosen Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta yang tidak melewatkan kesempatan ini untuk menggabungkan materi kuliah dengan teknologi internet. Banyak dosen yang mewajibkan mahasiswanya untuk memiliki blog.

Salah satu dosen UPN yang mewajibkan mahasiswanya untuk memiliki blog adalah Subhan Afifi. Dosen mata kuliah Penulisan Berita ini mengharuskan anak didiknya memiliki blog. Disamping untukl mengumpulkan tugas, blog tersebut diharapkan dapat menjadi sarana mahasiswa untuk menulis berita-berita yang ada disekitarnya sehingga dapat diakses oleh semua orang.

Para blogger yang pada umumnya kalangan muda, seringkali memiliki gagasan-gagasan cemerlang bahkan tidak jarang disertai dengan analisis yang cerdas. Hanya saja gagasan-gagasan itu seringkali sulit dikomunikasikan kepada masyarakat secara terbuka karena keterbatasan media komunikasi. Namun kesenjangan media itu bisa disiasati dengan adanya blog di dunia maya, bahkan mahasiswa bisa mengeksplorasi diri seluas-luasnya nyaris tanpa batas.

Disamping itu, pihak Universitas sudah menyediakan fasilitas hotspot di kampus II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, untuk memudahkan mahasiswanya mengakses internet secara mudah dan gratis, tanpa harus pergi ke warnet.(ISNAN FAUZY - 153070114)

Selasa, 17 Februari 2009

BERITA

Definisi Berita

Dean M. Lyle Spencer mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca.
William S. Maulsby mendefinisikan berita sebagai suatu penulisan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti yang penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian para pembaca.
Eric C. Hepwood, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian para pembaca tersebut.
Mitchel Charmley mendefinisikan berika sebagai berikut:
“News is a timely, concised and accurate report of an event, not the event itself”
(Berita adalah sebuah laporan mengenai sebuah kejadian yang hangat, padat dan akurat, bukan peristiwa itu sendiri)

Ada dua unsur dalam definisi tersebut, yaitu hangat dan padat
  • hangat Menu rut Jacob Oetama Kehangatan merupakan ‘kemewahan’ bagi media. Dikatakan kemewahan prinsip dasar kerja media adalah memberikan informasi secepat mungkin kepada masyarakat. Informasi yang telah lewat tidak akan menarik masyarakat. Peristiwa yang dikatakan hangat adalah:
    Peristiwa yang baru saja terjadi
    Peristiwa yang sudah terjadi namun belum banyak orang yang mengetahui
    Peristiwa yang merupakan kelanjutan dari kejadian sebelumnya.
  • padat Proses kerja jurnalistik harus mampu menginformasikan selengkap mungkin mengenai peristiwa dalam keterbatasan ruang dan waktu. Keterbatasan ruang berkaitan dengan jumlah halaman yang terbatas (media cetak), dan keterbatasan waktu berkaitan dengan media elektronik.