Senin, 06 April 2009

Makanan “ndeso” yang berkualitas bonafid

Jika selama ini ketela atau singkong hanya dianggap sebagai makanan murahan yang minim rasa, maka dengan kreativitas yang tinggi “ndeso” ini pun bisa diolah menjadi cemilan bonafid dan berkelas oleh empat sekawan yaitu Fath Aulia Muhammad, Eko Yulianto, Ashari Tamimi, dan Febri Triyanto. Berawal dari kontrakan mereka di daerah Tambak Bayan Babarsari dan Universitas yang sama yaitu Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta ide itupun terbentuk.
Pada tahun 2004 keempat sahabat ini mencoba peruntungan dibidang bisnis makanan kecil. Mereka mencoba menjual ketela goring keju yang pada saat itu sedang di sukai oleh mahasiswa Yogyakarta di sekitar Tambak Bayan. Mereka memanfaatkan kontrakan mereka sebagai tempat usaha. Jika sebelumnya telah banyak pemilik usaha ketela sejenis, mereka berinovasi melakukan modifikasi makanan berbahan singkong. “ Kalau dulu semula ukuran ketela berukuran besar, kami mengubah ukurannya menjadi lebih cantik dan menarik menjadi potongan kecil berbentuk stick seperti kentang goreng KFC,” kata Febri mewakili ketiga temannya.
Kini mereka telah berhasil membuat makanan ndeso yang berkualitas bonafid dan terbukti disukai oleh sebagian anak muda di wilayah Yogyakarta. Akhirnya pada tanggal 24 September 2005 dengan investasi awal hanya sebesar 2juta rupiah, mereka membuka usaha tela- tela. Usaha mereka ini semakin sukses hingga mereka kini dapat membuka cabang tela- tela di berbagai daerah di Indonesia.(Lisa Novita-153070014)

1 komentar:

  1. goods artikel,
    tulisan ini benar benar membantu saya dalam penyusunan pkm di kampus saya.

    dari artikel ini saya terimpirasi untuk mengolah produk2 tradisional alias ndesoooo

    makasi banyak

    teruslah berkarya

    BalasHapus