Selasa, 28 April 2009

Erwin, Mengekspresikan Seni dengan Tato

Tato adalah bagian dari hidup Erwin. Melalui tato, ia bisa menuangkan segala macam ekspresi yang ia miliki. Mulai dari mahasiswa, wisatawan mancanegara, hingga artis pernah menggunakan jasa tatonya.

Kecintaannya pada dunia seni telah menghantarkan Erwin, 28 tahun, menikmati profesi yang tengah ia geluti sekarang ini, yaitu sebagai tukang tato. Kehalian pria berlesung pipi ini dalam membuat goresan tinta dalam bentuk tato membuat karya-karyaanya dinikmati banyak kalangan. Keuntungan yang ia peroleh dari pekerjaannya ini mencapai Rp 1 juta – Rp 5 juta per bulan.
Pekerjaanya sebagai tukang tato ini dimulai 8 tahun yang lalu, ketika Erwin memutuskan untuk merantau ke Yogyakarta. Hanya berbekal tekad kuat untuk memperoleh pekerjaan yang layak, pria kelahiran Jawa Barat ini mencoba peruntungan nasib di kota gudeg ini. Ia sempat menemui bermacam kendala dalam melakukan profesinya ini. Mulai dari kurangnya ruang public bagi para tukang tato, hingga opini miring dari masyarakat tentang pekerjaannya ini. Namun ia pantang menyerah. Dengan tekad yang kuat, akhirnya Erwin bisa menjadi seperti sekarang ini.
Meskipun sekarang Erwin telah menjadi pembuat tato yang handal, namun ia mengaku tidak pernah belajar khusus mengenai tato. “Wah, itu otodidak. Saya tidak pernah ikut kursus atau apalah. Yaaa paling belajar dari teman, saling sharing dan tukar pengalaman gitu lah, “ ujar pria yang juga bekerja sebagai pegawai kontrak salah satu perusahaan sepeda motor.
Untuk memasarkan tatonya, Erwin tidak hanya menggelar jasa tato di Malioboro. Dia juga sering diundang oleh sebuah event yang membutuhkan jasa tato untuk memeriahkan acara tersebut. “Kalau ada konser music atau pameran, saya sering membuka stan khusus tato. Selain itu, saya juga kerap dipanggil ke café-café, baik dari dalam maupun luar kota, “ ucapnya sambil memamerkan koleksi tato ditubuhnya.
Alasan Erwin tetap menggeluti profesinya hingga sekarang adalah karena kecintaannya pada tato yang sangat besar. Hal lain yang membuat ia tetap bertahan adalah karena pasar yang jelas dan tersegmentasi. Sejak awal Erwin yakin bahwa tato akan selalu bisa dinikmati tanpa terpengaruh oleh trend. Karena alasan-alasan itulah Erwin mengaku tidak mau beralih profesi, meskipun pekerjaan barunya menghasilkan pendapatan yang lebih besar.(Isnan Fauzy-153070114)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar